Siklus PDCA (Plan-Do-Check-Act) adalah proses untuk melakukan perbaikan terus-menerus dalam sistem, proses, dan produk atau layanan dari sebuah organisasi, termasuk dalam Sistem Manajemen Mutu (Quality Management System atau QMS). Selain untuk perbaikan terus menerus, proses ini memiliki beberapa manfaat yang dibutuhkan ketika ingin mencapai tujuan mutu.
Fungsi Siklus PDCA
Siklus ini membantu organisasi merencanakan perbaikan, mengimplementasikannya, mengevaluasi hasil dengan berdasarkan data yang dapat dipercaya. Berdasarkan hasil evaluasi, melalui siklus ini organisasi juga bisa mengambil tindakan yang sesuai untuk mengatasi masalah dan mengurangi risiko untuk mencapai tujuan mutu serta bisnis secara keseluruhan.
Melakukan Siklus PDCA untuk Sistem Kerja Organisasi
Untuk melaksanakan Siklus PDCA, dibutuhkan komitmen terhadap perbaikan berkelanjutan. Selanjutnya, siklus ini dapat menjadi proses yang relatif mudah jika organisasi membangun budaya perbaikan berkelanjutan. Maka dari itu, kita bisa mulai pahami mengenai siklus PDCA dan keterkaitannya dengaan ISO 9001 melalui langkah-langkah dibawah ini:
1. Perencanaan (Plan):
Tahap ini adalah awal dari siklus PDCA. Pada tahap ini, identifikasi masalah untuk peluang perbaikan, dan merencanakan langkah-langkah yang melibatkan menetapkan tujuan mutu dan kebijakan mutu organisasi
2. Pelaksanaan (Do):
Setelah perencanaan selesai, tahap berikutnya adalah pelaksanaan. Di sini, Anda menerapkan rencana yang telah Anda buat. Ini bisa mencakup pelaksanaan perubahan dalam proses, pelatihan karyawan, atau implementasi sistem baru. Jika Anda terlibat dalam pelaksanaan, pastikan Anda menjalankan langkah-langkah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
baca juga: Risk Assessment: Langkah-langkah Penting yang Harus Anda Ketahui
3. Pemeriksaan (Check):
Setelah langkah-langkah dijalankan, langkah berikutnya adalah pengecekan. Pada tahap ini, Anda melakukan pemantauan dan evaluasi jika organisasi memenuhi persyaratan standar dan tujuan mutu yang telah ditetapkan. Hal ini mencakup pengukuran kinerja, audit mutu, dan evaluasi terhadap efektivitas proses-proses QMS.
4. Tindakan (Act):
Pada tahap ini pengambilan tindakan perbaikan dilakukan untuk mengoreksi ketidaksesuaian, serta tindakan pencegahan untuk mencegah masalah di masa depan. Jika perbaikan berhasil, Anda mungkin ingin menjaga perubahan tersebut dan membuatnya menjadi bagian tetap dari proses. Jika tidak, Anda akan merencanakan tindakan perbaikan tambahan. Jadi, tahap ini mencakup pengambilan keputusan dan tindakan yang sesuai.
Pasca Siklus PDCA dan Kelanjutannya
Gunakan pengalaman dari setiap siklus PDCA untuk memahami bagaimana peningkatan proses kerja dari hasil evaluasi dan improviasi. Siklus ini adalah suatu proses berkelanjutan. Setelah tindakan perbaikan tambahan diimplementasikan, Anda akan memulai siklus baru dengan merencanakan perbaikan berikutnya atau mengevaluasi progres menuju tujuan-tujuan lainnya.
Memahami Siklus PDCA dalam konteks ISO 9001 membantu organisasi dalam mencapai dan mempertahankan keunggulan mutu. Aktifnya keterlibatan dan pemahaman setiap personil mengenai proses ini bisa membantu organisasi dalam merancang, mengimplementasikan, memantau, dan memperbaiki sistem mutu mereka secara terus-menerus, yang pada gilirannya meningkatkan kualitas produk atau layanan serta daya saing di pasar.
Perbaikan berkelanjutan dan peningkatan mutu tentunya bisa juga dicapai melalui audit, yuk pahami mengenai jenis-jenis audit!
Pingback: Mitigasi Risiko dalam Audit