Tujuan Melakukan Audit
Audit membantu mengidentifikasi potensi risiko yang mungkin memengaruhi organisasi atau proses. Ada beberapa jenis-jenis audit yang perlu diketahui jika anda berniat untuk mengidentifikasi peluang perbaikan melalui audit dan perlu diketahui juga berbeda jenis audit digunakan untuk tujuan yang berbeda.
Beda Jenis Audit:
Setiap jenis audit memiliki tujuan dan fokus yang berbeda. Bahkan, bisa juga berbeda auditor tergantung dengan apa yang organisasi butuhkan. Audit dapat membantu organisasi meningkatkan kualitas dan efisiensi operasional, sehingga jenis audit yang berbeda membantu dalam mengidentifikasi temuan berdasarkan perspektif berbeda. Selanjutnya, Kami rangkum beberapa tipe audit beserta masing-masing penggunaannya dan tingkat independensi yang terkait.
Jenis-Jenis Audit
Audit Internal
- Tujuan: Karena dilakukan secara independen oleh tim atau departemen auditor internal dalam organisasi, tujuannya adalah untuk mengevaluasi efektivitas, efisiensi, dan kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur internal organisasi.
- Penggunaan Hasil: Hasil audit internal digunakan oleh manajemen dan dewan direksi utamanya untuk proses identifikasi risiko, meningkatkan proses bisnis, dan memastikan bahwa perusahaan beroperasi sesuai dengan standar yang ditetapkan.
- Independensi: Auditor internal adalah bagian dari organisasi dan bertanggung jawab kepada manajemen, sehingga mungkin ada beberapa batasan dalam independensinya.
Audit Eksternal
- Tujuan: Audit eksternal dilakukan oleh pihak luar yang independen terhadap organisasi atau perusahaan. Tujuannya adalah untuk memberikan kepercayaan kepada pihak-pihak eksternal, bahwa sebuah organisasi atau perusahaan memiliki integritas.
- Penggunaan Hasil: Hasil audit eksternal digunakan untuk memberikan keyakinan kepada pihak eksternal bahwa perusahaan terkait adalah perusahaan yang dapat dipercaya.
- Independensi: Auditor eksternal harus sepenuhnya independen dari organisasi yang diaudit dan tunduk pada standar audit yang ketat.
baca juga: Audit Eksternal ISO 9001 dan Persiapannya
Second Party Audit
- Tujuan: Second party audit adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak eksternal, tetapi bukan auditor independen seperti dalam audit eksternal. Pihak yang melakukan second party audit biasanya adalah pihak yang memiliki hubungan bisnis atau kontraktual dengan organisasi yang diaudit.
- Penggunaan Hasil: Hasil second party audit digunakan untuk memastikan bahwa kontraktor atau pihak yang berhubungan memenuhi persyaratan kontrak atau kesepakatan bisnis yang ada.
- Independensi: Pihak yang melakukan second party audit tidak sepenuhnya independen karena mereka memiliki hubungan bisnis atau kontraktual dengan organisasi yang diaudit.
Ringkasnya, beberapa audit berperan penting dalam mengidentifikasi risiko dan meningkatkan efisiensi dengan tingkat independensi yang bervariasi sesuai konteksnya.
baca juga: Mau Jadi Internal Auditor ISO 9001? Pahami dulu ISO 19011:2018
Pingback: Mitigasi Risiko dalam Audit
Pingback: ISO 37001:2016 - Penerapan Sistem Manajemen Anti-Penyuapan